MANAJEMEN PRODUKSI
1. Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat
karena adanya faktor :
–
Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi Pembagian kerja
memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila
disertai dengan pengolahan yang baik dan akan mengurangi biaya produksi
sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi dengan biaya yang
tidak tinggi juga.
–
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan
tenaga mesin. Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,
sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno dan sederhana
menjadi terdesak karena tidak bisa mengikuti perkembangan. Industialisasi ini
meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran
yang pesat dan baik.
–
Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer, sehingga
pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan teknologi canggih kedalam
bisnis atau usahanya.
–
Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar
manusia, dan model keputusan. guna meningkatkan kualitas barang.
metode kerja terbaik dengan
pendekatan sebagai berikut :
1.Pengamatan (observasi) atas metode
kerja yang berlaku
2.Pengamatan terhadap metode kerja
melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3.pelatihan pekerja dengan metode
baru
4.pemanfaatan umpan balik dalam
pengelola atas proses kerja.
1. Pengertian manajemen produksi
Manajemen produksi merupakan
kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti
sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana
serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan
suatu barang atau jasa.
1. 3.
Pengertian produksi
Produksi adalah penciptaan atau
penambahan nilai suatu barang, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor
produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
1. Proses produksi
- Kelangsungan hidup
Ø Produksi terus-menerus
Dilakukan sebagai proses untuk
mengubah bentuk barang-barang. Dalam proses produksi ini walaupun terjadi
perubahan model, susunan dan funsi alat-alat mesin yang dipakai tidaklah
berubah.
Ø Produksi yang terputus-putus
Proses produksi ini dilakukan
berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat, mengubah
alat-alat, dan penyesuaian terus-menerus yang dilakukan sesuai dengan tuntutan
produk yang dihasilkan.
- Teknik
a. Proses Ekkstraktif
suatu proses pengambilan secara
langsung dari alam. contohnya : kayu, ikan dan pertambangan.
b. Proses analitis
suatu proses pemisahan bahan-bahan.
contohnya : minyak mentah diubah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan
proses perubahan bentuk seperti
perabotan rumah tangga.
d. Proses Sintetis
proses mencampur dengan bahan-bahan
lain seperti bahan kimia.
e. proses assembling
proses merangkaikan beberapa produk
jadi atau setengah jadi menjadi produk baru seperti IPTN.
1. Pengambilan keputusan dalam
manajemen produksi
Dilihat dari kondisi keputusan
yang harus diambil, dibedakan menjadi :
- Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
- Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
- Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
- Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena
- pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung
Jawab keputusan Utama, yaitu :
- Proses
Keputusan dalam proses ini
menentukan proses fisik maupun fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang
atau jasa.
- Kapasitas
Keputusan ini dimaksudkan untuk
menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.
- Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan
keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak
jumlah pemesanan, dan kapan pemesanan dilakukan.
- Tenaga Kerja
Penentuan dan pengelolaan tenaga
kerja dianggap penting dalam manajemen produksi. Keputusan tentang tenaga kerja
meliputi pengkajian, pelatihan, penempatan dan supervise.
- Mutu/Kualitas
Ditandai dengan penekanan tanggung
jawab yang besar terhadap mutu, kualitas barang maupun jasa yang dihasilkan.
1. Ruang lingkup manajemen produksi
Perencanaan sistem produksi
|
Sistem pengendalian produksi
|
Sistem informasi produksi
|
● Perencanaan produksi
|
● Pengendalian proses produksi
|
● Struktur organisasi
|
● Perencanaan lokasi produksi
|
● Pengendalian bahanbaku
|
● Produksi atas dasar pesanan
|
● Perencanaan letak fasilitas
produksi
|
● Pengendalian tenaga kerja
|
● Produksi untuk persediaan
|
● Perencanaan lingkungan kerja
|
● Pengendalian biaya produksi
|
|
● Perencanaan standar produksi
|
● Pengendalian kualitas
pemeliharaan
|
|
1. Fungsi dan sistem produksi dan
operasi
Fungsi produksi dan operasi
Ada empat fungsi penting dalam
produksi dan operasi, yaitu :
- Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan.
- Jasa penunjang, merupakan sarana berupa pengorganisasian yang diperlukan untuk penetapan teknik atau metode yang akan dijalankan sehingga dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
- Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan operasi dan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
- § Pengendalian, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai dengan rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat dilaksanakan.
Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah
suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, serta
menyeluruh dalam penggabungan masukan dan pengeluaran.
1. Lokasi dan lay out pabrik
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus
dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan
bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta
memungkinkan diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam pemilihan
lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga
kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang
cukup.
Perencanaan layout merupakan salah satu tahap
dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu
sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada
dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan
jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya
produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri
dari process layout, product layout, dan fixed
position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut.
Adapun perangkat lunak yang diperlukan bagi penyusunan layout
adalah: CRAFT, COFAD, PLANET, CORELAP dan ALDEF.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Lokasi Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali
pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan, faktor-faktor
tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama. Faktor utama, yaitu
letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga
kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti
rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan,
kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan,
terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk
tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah.
Penentuan Layout Pabrik Sebagaimana diketahui bahwa layout yang
dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap
tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik
harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik
dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya,
Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen
produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi
mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan
perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga
Teknik kesimbangan kapasitas.
http://talentiakristi.wordpress.com/2012/11/09/bab-vi-manajemen-produksi/
http://nuryana26.wordpress.com/2010/12/16/manajemen-produksi-2/http://lukmantriariansyah.wordpress.com/2012/01/24/manajemen-produksi/
0 komentar:
Posting Komentar